Hari ini, sepanjang perjalanan dari Purworejo ke Piyungan, saya mendengarkan podcast horror tentang seorang pemandi jenazah. Awalnya cuma buat mengusir kantuk, tapi ada satu cerita yang menarik bangen dan pengen saya share ke Anda Jadi ceritanya gini.. Pemandi jenazah ini pernah diminta untuk segera memandikan jenazah yang baru meninggal 30 menit lalu. Tapi dia menolak, memilih menunggu sekitar 2 jam. Alasannya? Karena berdasarkan pengalamannya, ada kemungkinan "mayit" itu belum benar-benar meninggal. Dalam beberapa kasus, ada sisa-sisa elektromagnetik di otak yang masih bekerja, membuat seseorang yang tampak mati… Ternyata masih hidup. Dan benar saja, setelah 45 menit, jenazah yang hampir dimakamkan itu sadar dan hidup kembali. Sekarang bayangkan… kalau pemandi jenazah itu langsung mengiyakan permintaan keluarga tadi? Mayit sudah dimandiin, dikafanin, disholatin, tiba-tiba bangun? Apa nggak serem?! Hahaha. Di satu sisi, dia memang kehilangan "orderan" jasa mandiin jenazah. Tapi di sisi lain, dia bersyukur karena ternyata orang itu masih hidup. Mendengar cerita ini... Saya langsung kepikiran sesuatu… Dulu, saya hampir melakukan hal yang sama. Bukan dalam arti sebenarnya tapi ya , tentu saja. Tapi dengan channel YouTube saya. Ketika saya beralih dari konten faceless ke personal branding, rasanya seperti membangun ulang semuanya dari nol. Views jeblok. Engagement sepi. Saya sempat berpikir, "Apa ini pertanda harus stop aja?" Saya hampir memakamkan channel saya sendiri. Tapi, seperti si pemandi jenazah yang memilih menunggu, saya juga memutuskan untuk memberi waktu. Saya terus upload, meski responsnya jauh dari ekspektasi. Saya ubah strategi, mulai lebih banyak storytelling, dan akhirnya… perlahan channel saya bangkit lagi. Ternyata, channel saya belum benar-benar mati. Saya hanya perlu bersabar, menyesuaikan strategi, dan terus melangkah. Bagaimana dengan Anda?Jika Anda seorang kreator, pebisnis, atau sedang membangun sesuatu apakah itu channel YouTube, bisnis, atau bahkan karier... mungkin Anda juga pernah merasa ingin menyerah. Ketika sesuatu tampak "mati," bukan berarti sudah benar-benar berakhir. Bisa jadi, itu hanya fase transisi sebelum bangkit kembali. Kadang, yang kita butuhkan hanyalah sedikit lebih banyak waktu, sedikit lebih banyak kesabaran, dan sedikit lebih banyak keberanian untuk mencoba strategi baru. Jadi, sebelum Anda benar-benar memakamkan sesuatu yang sudah Anda bangun dengan susah payah… Apa ada sesuatu dalam hidup Anda yang sedang terasa “mati”? Salam PS: |
Saya adalah seorang YouTuber dan penulis email harian. Di YouTube, saya membuat konten pengembangan diri mulai dari membantu orang lepas dari kecanduan pornografi hingga cara menghasilkan uang secara online. Jika Anda ingin mengikuti perjalanan saya 2 tahun survive dari dunia online, subscribe email di bawah. Saya akan membagikan pengalaman, insight, dan strategi yang benar-benar saya gunakan untuk tetap bertahan.
HalooooSaya punya kabar gembira untuk Anda Karena ada banyak permintaan dari temen-temen untuk membuat komunitas, akhirnya saya memutuskan bikin komunitas di facebook nihbtw..kkomunitas ini khusus untuk para creator yang fokus membuat konten edukasi atau untuk teman-teman yang sedang ingin memulai membuat konten edukasi. Jika Anda tertarik untuk monetisasi hobi dan pengalaman menjadi konten edukasi yang bermanfaat, Saya pengen Anda ada di komunitas tersebut. Caranya? tinggal isi aja form-nya...
Pagi ini ketika abis sholat subuh di depan komputer, saya iseng berselancar di beranda Youtube. Tiba..tiba, mata saya tertuju pada sebuah video yang menarikSebuah video dengan judul yang sangattttt absurd Judul videonya? Cara ubah adzan Dzuhur menjadi adzan Magrib Saya tau ini tidak masuk akal, tapi tetap saja saya tonton video tersebut sampai selesai..hahahaha Video tersebut berasal dari sebuah channel seorang remaja tanggung yang bernama Rio. Lebih tepatnya nama channelnya adalah, Rio Ajg....
Kemarin saya dapat komentar seperti ini di YouTube: "Bang, gue kecanduan onani 15 tahun, gue malu kalo ngobrol sama orang, dan kalau ngomong suka belibet. Gimana caranya biar gue pede dan nggak onani lagi?" Jujur, ini komentar yang cukup sering ditanyakan orang. Saya tersenyum dan langsung kepikiran satu hal: Memang benar… kebiasaan buruk BISA MENGIKIS kepercayaan diri. Tapi itu bukan satu-satunya masalah. Saya pernah ketemu orang yang nggak punya kebiasaan buruk apa pun, tapi tetap gugup...